Senin, 10 November 2014

Bakti Sosial 2014; Santunan Perlengkapan Sekolah

Ciampea adalah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor. Berjarak sekitar 34 km arah barat ibukota kabupaten Bogor dengan jarak tempuh sekitar 45 menit. Kecamatan Ciampea disebelah utara berbatasan dengan kec Rancabungur, sebelah barat dengan Cibungbulang, sebelah timur dengan kecamatan Dramaga dan sebelah selatan dengan kecamatan Tenjolaya dan pamijahan.

Ciampea terdiri dari 13 desa, yaitu : Ciampea Udik, Cibuntu, Bojongrangkas, Benteng, Ciampea, Cibanteng, Cihideung Ilir, Cihideung Udik, Bojongjengkol, Tegalwaru, Cinangka, Cicadas dan desa Cibadak. Jumlah Penduduk hingga tahun 2011 mencapai 149.902, terdiri dari 77.345 laki laki dan 72.557 perempuan.

Foto bersama perwakilan anak tiap desa
Pada tahun 2007, Kecamatan Ciampea menjadi lokasi PNPM PPK. BLM yang dikucurkan sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah). Pada tahun 2008, dikucurkan lagi BLM sebesar Rp. 2.250.000.000 (Dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah). Apabila ditotal, selama dua tahun Kec. Ciampea mendapat BLM sebesar Rp. 3.250.000.000,- dengan komposisi Rp. 2.600.000.000,- dari APBN dan Rp. 650.000.000,- bersumber dari APBD sebagai cost sharing.

Selain untuk pendanaan fisik, BLM tersebut juga dimanfaatkan untuk pendanaan kelompok dana bergulir melalui program SPP (Simpan PInjam Khusus Perempuan). Pada tahun 2007-2008 telah terdanai 76 kelompok yang tersebar di 11 desa, yaitu : Ciampea Udik, Cibuntu, Bojongrangkas, Benteng, Ciampea, Cibanteng, Cihideung Ilir, Tegalwaru, Bojongjengkol, Cinangka dan desa Cibadak.

Dana yang bergulir di 76 kelompok itulah yang menjadi asset produktif UPK Ciampea. Pengurus dalam kondisi siap tidak siap harus mengembangkannya. Sebab, pada tahun 2009 Kec Ciampea dinyatakan phase out alias tidak lagi mendapatkan dana BLM maupun. Untungnya, pengurus yang terdiri Eman Sulaeman (Ketua), Rita Fauziah (Sekretaris) dan Yuli Awaliah (Bendahara) bersama : Atang Suryadi Mulya (Ketua BKAD) masih bertekad besar untuk mengeksistensikan UPK sampai kapanpun.

Tekad Taklukan tantangan

Tantangan tidak sedikit. Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa dana bergulir bersifat hibah sehingga tidak perlu dikembalikan. Namun kegigihan pengurus dalam meluruskan anggapan salah tersebut membuahkan hasil. Sampai dengan tahun 2013, perguliran kelompok SPP masih berlangsung. Terhitung sampai bulan Juni, modal awal ditambah surplus ditahan mencapai Rp. Rp. 2.756.100.000,-.

Rinciannya, suntikan modal SPP pada tahun 2007 sebesar Rp. 193.400.000,- sedang pada tahun 2008 sebesar Rp. 204.500.000,-. Kemudian, antara tahun 2009-2013 disuntik lagi modal dari perolehan jasa sebesar Rp. 2.358.200.000,- . Hal ini dimungkinkan karena rata-rata pengembalian dari 12 desa diangka 97% per bulan.

Sampai bulan Juni 2013, UPK Ciampea telah melaksanakan perguliran dana SPP terhadap 101 kelompok. Jumlah anggota total mencapai 865 orang yang sebagian besarnya merupakan RTM (rumah tangga miskin). Dalam lima tahun terakhir, UPK telah melakukan 346 kali perguliran dengan total pinjaman pokok Rp. 3.652.400.000 dan Jasa sebeasr Rp.746.396.000.

Dalam operasional kesehariannya, pengurus UPK tetap mengacu PTO meskipun tak semua teraplikasikan dikarenakan phase-out. Yang pasti, untuk akuntabilitas masih menggunakan aplikasi excel. Sejak ditetapkan phase out pada tahun 2009, memang pengurus UPK harus berjuang mandiri. Meski beda perlakuan dengan UPK yang belum phase out, tetapi BPMPD Kabupaten Bogor sesekali masih mengikutkan kegiatan pembinaan.

Meski tak seberapa, tetapi pengurus tetap berkeinginan agar masyarakat di Kec, Ciampea dapat merasakan hadirnya UPK yang diprakarsai PNPM Mandiri Perdesaan. Pada bulan tanggal 22 September 2014 lalu, UPK berhasil memberikan bantuan sosial senilai Rp.16.584.000,- (enam belas juta lima ratus delapan puluh empat ribu rupiah). Bantuan tersebut diperuntukan untuk pembelian peralatan sekolah untuk siswa kurang mampu di 13 desa @10 siswa. Total 130 siswa.

Semoga tahun-tahun mendatang kami dapat melaksanakan bakti sosial ini lebih baik dan lebih banyak lagi masyarakat yang menerimanya.

7 komentar:

  1. Kebetulan saya warga Desa Cibadak - Kec. Ciampea. Saya cukup senang ada informasi yang bisa dibagikan melalui blog ini. Namun, saya coba klik menu yang ada seperti PNPM Mandiri, Tentang UPK serta Laporan Keuangan tidak ada informasi dalam menu tersebut.

    Oh ya, apakah program PNPM masih berjalan di Kec Ciampea? atau masih belum jelas nasibnya setelah Bapak SBY tidak menjabat menjadi presiden lagi.

    salam'


    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Terima kasih atas kunjungan Pak Felix di blog ini. Kami mohon maaf menu2 di atas baru dapat kami isi, maklum kmrin2 belm sempat.
      2. Dari tahun 2009 PNPM Mandiri Perdesaan sudah Faseout, diganti dengan PNPM Perkotaan. Namun demikian kami tetap melaksanakan dana perguliran SPP sampai saat ini.
      3. Masih SBY saja sdh faseout, gak tahu kelanjutnya nih, he3...
      Ditunggu colekannya pak.

      Hapus
    2. Thanks sudah diupdate blog-nya Pak Sulaeman.

      Oh ya Pak Sulaeman, sepertinya bagus juga blog ini untuk mengupdate kegiatan di Kecamatan Ciampea jika memang PNPM tidak ada kelanjutannya. Sehingga berita di Kecamatan Ciampea tetap bisa diupdate melalui blog ini.

      Oh ya Pak Sulaeman, maaf ini keluar dari pembahasan PNPM, ternyata banyak desa yang belum memanfaatkan desa.id ya? jika Pak Sulaeman check link berikut ternyata di Kab Bogor belum banyak desa yang mendaftar (terutama di Kec. Ciampea).

      salam'


      Hapus
    3. Pak Sulaeman, maaf link nya tertinggal, berikut adalah link-nya untuk desa yang sudah mendaftar di desa.id http://desamembangun.or.id/anggota/

      salam'

      Hapus
    4. Saya sudah kunjungi link di atas, dan saya sendiri belum tahu apakah desa.id tsb sudah sosialisasikan atau belum kepada setiap desa khususnya yang di wilayah Kabupaten Bogor. Terima kasih atas infonya.

      Hapus

Tulis komentar, saran atau kritikan Anda, Terima kasih..